Baru-baru ini kita dihebohkan dengan sebuah unggahan stories Instagram yang memperlihatkan video orang sedang berkerumun disuatu restoran yang terletak di Surabaya.
Akun Instagram @dr.tirta memposting ulang video tersebut dihalaman Instagram pribadinya dengan caption “Dapet video ini dar netizen, katanya pas grandopening sebuah restoran di Surabaya beberapa waktu sebelum pilkada”, yang akhirnya menuai banyak komentar dari warganet.
Dr.tirta yang heran mengapa hal seperti ini bisa terjadi Surabaya, kemudian ia beranggapan bahwa biasanya restoran dengan level premium, akan mendapatkan backup dari orang besar sehingga restoran tersebut luput dari Razia petugas.
Restoran yang bernama Se’I Sapiku ternyata milik salah satu Crazy Rich Surabayan, yaitu Tomli Wafa, restoran tersebut mengadakan grandopening tersebut pada tanggal 5 Desember 2020.
Akhirnya setelah pemberitaan itu viral, Tomli Wafa selaku pemilik meminta maaf kepada public, dan ia bersedia menutup sementara 10 hari kedepan tepat setelah grand opening tanggal 5 Desember 2020, dan Tomli mengatakan pembukaan kembali restoran miliknya masih dalam tahap proses.
Meskipun salah satu gerainya harus ditutup, Ia mengatakan tidak ada dampaknya kecabang yang lain, semua cabangnya yang berjumlah 33 itu masih berjalan seperti biasanya.
“Yang kena penutupan itu yang premium saja, karena disana ada live musicnya, tapi kalau cabang yang lain nggak, masih aman, ada 33 cabang” ucap Tomli.
Selain itu, banyak warganet juga yang bertanya dampak penutupan ini kepada karyawan yang bekerja disana. Tomli menjelaskan bahwa meskipun cabang yang ini harus ditutup dan semua karyawannya dirumahkan, mereka tetap mendapatkan gaji 100 persen, karena merupakan tanggung jawabnya.
Hartoyo selaku Wakapolrestabes menyatakan pihak kepolisian sudah melakukan penindakan dengan memberikan sanksi kepada restoran premium tersebut, dan pada saat pengecekan restoran tersebut sudah menetapkan protokol kesehatan. Misalnya pengecekan suhu, tempat cuci tangan, dan penyediaan hand sanitizer.
Pihak kepolisian juga akan mengecek status dari restoran itu ke Pemkot Surabaya untuk memutuskan apakah ijin resto itu akan dicabut atau tidak,